Minggu, 21 Februari 2016

Hebatttt Ternyata 1 Miliar Pemakai WhatsApp Sekedar Diurus 57 " Engineer ", Kok Dapat?

Satu dari tujuh orang didunia memanfaatkan WhatsApp. Tepatnya, 1 miliar masyarakat bumi terjalin melalui pelayanan instant messaging itu.

Hal semacam tersebut di sampaikan pendiri WhatsApp Jan Koum melalui account Facebook personalnya hari ini, Selasa (2/2/2016).

 " Satu miliar pemakai. Benar-benar bangga dengan tim kecil kami yang berbuat saat banyak dalam kurun saat sekedar tujuh th., " kata dia.

Tim kecil yang disebut Koum tidak sejumlah beberapa ratus atau beberapa ribu pekerja. Tapi cuma 57 engineer yang mengatasi pelayanan raksasa itu.

Nominal itu dapat dikatakan cukup mencengangkan. Pasalnya, banyak perusahaan yang skalanya tidak sebesar WhatsApp namun mempunyai engineer dalam jumlah persis atau bahkan juga semakin banyak.

Karena sebab " Erlang "

Software Engineer WhatsApp Jamshid Mahdavi lantas memaparkan mengapa perusahaannya hemat engineer. Menurutnya, argumen pertamanya yaitu " Erlang ".

Erlang yaitu bhs pemrograman dari th. 80-an yang tidak sangat disukai banyak orang di golongan programer. Meskipun sekian, Erlang di kira mumpuni mengatur arus komunikasi pararel dari pemakai yang membludak.

Tidak cuman itu, Erlang juga amat mungkin engineer menyebarkan kode baru dengan cara on-the-fly atau sambil memroses kode itu. Punya arti, produktivitas serta kecepatan " Erlang " dapat dipercaya.

Waktu ini, di masa pemrograman moderen, Erlang di kira sudah usang. Namun untuk WhatsApp serta lebih dari satu pelayanan internet, seperti WeChat serta Facebook Chat, Erlang masih tetap mempunyai tempat tinggal.

Merawat kesederhanaan, merekrut yang paling baik.

Kunci lain kemajuan WhatsApp, kata Mahdavi, yaitu prinsip kesederhanaan. Tidak cuman memanfaatkan bhs pemrograman Erlang, WhatsApp juga memanfaatkan computer bersistem operasi " FreeBSD " yang spesifikasi hardware-nya tidak dapat dikatakan super modern.

Sejak mulai ia join di WhatsApp dua tahun yang lalu, Mahdavi menuturkan pelayanan mempunyai nuansa hijau itu ikut merubah prinsip personalnya. " Pendekatan minimalistik ini benar-benar buka mata saya, " kata dia.

Ia juga mempertegas prinsip WhatsApp selamanya perihal mutu, bukan hanya jumlah. Dengan Erlang serta engineer yang hebat, WhatsApp tidak dibutuhkan jumlah pekerja yang buat sesak kantor.

 " Trick kami yaitu merekrut engineer paling baik serta paling bercahaya, " tangkisnya.

Pada minggu pertama banyak engineer baru bekerja, kata Mahdavi, mereka dipersilahkan menyesuaikan serta belajar bhs pemrograman yang difungsikan WhatsApp.

 " Apabila yang diambil beberapa orang pandai, mereka bakal dapat melaksanakan itu segala, " ia menjelaskan.

Paling akhir, Mahdavi juga menuturkan rapat resmi di kantor yaitu hal yang tidak sering-sering dijalankan di WhatsApp. Lebih dari satu pekerja, kata dia, bahkan juga nyaris tidak pernah rapat.

 " Pelajaran nomer satu, konsentrasi ke pekerjaan yang penting dijalankan, janganlah kerjakan kegiatan yang mendistraksi, contohnya rapat. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar